Surat tersebut ditandatangani oleh perusahaan-perusahaan seperti Nike Inc, Under Armour Inc, Puma SE, dan anak usaha Adidas di AS.
Perusahaan-perusahaan tersebut menyatakan bahwa tarif tersebut “tidak akan membawa kembali produksi sepatu ke AS” karena hal itu membutuhkan “investasi modal yang signifikan dan bertahun-tahun perencanaan untuk mengubah sumber pasokan.”
Menurut surat itu, perusahaan tidak dapat menanggung biaya baru sekaligus mengubah model bisnis mereka untuk berfokus kembali pada produksi domestik.
Produsen alas kaki utama seperti Vietnam dan Indonesia berpotensi menghadapi tarif tertinggi. Setengah dari semua sepatu bermerek Nike, misalnya, diproduksi di Vietnam.
Bulan lalu, Trump mengumumkan jeda 90 hari untuk banyak tarif yang diusulkannya, termasuk yang dikenakan terhadap Vietnam dan Indonesia. Pengumuman itu memicu penurunan tajam di pasar saham dan protes luas dari para pemimpin bisnis.
(bbn)
































