Bloomberg Technoz, Jakarta - Penguatan fondasi hilirisasi mineral melalui optimalisasi komoditas bauksit dinilai strategis oleh pemerintah dalam pengembangan industri nasional. Bauksit dinilai berperan penting sebagai penggerak nilai tambah dalam negeri.

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menjadi salah satu perusahaan pertambangan yang telah menyiapkan ekosistem hilirisasi komoditas bauksit. Antam mengatakan bahwa pihaknya kini sedang memperkuat rantai nilai bauksit hingga ke produk alumina.

“Antam telah mencatatkan produksi bauksit sebesar 1,3 juta wet metric ton (WMT) pada 2024, dengan penjualan 0,7 juta WMT. Kami juga memiliki segmen hilir bersama Indonesia Chemical Alumina (ICA), dengan produksi mencapai 148 ribu ton dan penjualan 177 ribu ton alumina,” kata Direktur Utama Antam, Niko Kanter, Kamis (1/5/2025)

Melalui PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), yang merupakan perusahaan pengelola bauksit menjadi alumina yang dimiliki Antam, saat ini Perseroan telah memasuki tahap transisi ke operasional komersial. BAI telah berhasil melakukan produksi trial alumina dan mengirimkan 21 ribu ton perdana ke PT Inalum untuk pengujian kualitas.

“Dengan kehadiran BAI, ekosistem hilirisasi aluminum nasional menjadi lebih utuh. Bauksit kami olah menjadi alumina, dan selanjutnya diserap oleh Inalum menjadi aluminium. Ini adalah bentuk hilirisasi nyata yang berdampak langsung pada industri strategis nasional,” katanya.