Terletak di negara bagian Nevada, Amerika Serikat, kompleks tambang Nevada Gold Mines merupakan hasil kemitraan strategis antara dua raksasa pertambangan: Barrick Gold dan Newmont Corporation. Area ini mencakup sejumlah tambang penting seperti Carlin, Phoenix, Turquoise Ridge, dan Long Canyon. Konsistensinya dalam menghasilkan emas dalam jumlah besar menjadikan kompleks ini sebagai tambang emas terbesar di dunia.
2. Tambang Grasberg – Indonesia
Produksi: 55,9 juta ton emas
Indonesia patut berbangga karena Tambang Grasberg yang berada di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, masuk dalam peringkat dua tambang emas terbesar. Dimiliki oleh Freeport-McMoRan, Grasberg memiliki salah satu cadangan emas dan tembaga terbesar secara global.
Ditemukan oleh geolog asal Belanda dan diberi nama Ertsberg (gunung bijih), tambang ini terletak di ketinggian 4.100 meter di atas permukaan laut, dekat Puncak Jaya. Grasberg terdiri dari beberapa operasi bawah tanah seperti Block Cave, Deep Ore Zone, Deep Mill Level Zone, dan Big Gossan. Puncak produksinya terjadi pada tahun 2001 dengan output mencapai 3,5 juta ons emas per tahun.
3. Tambang Olimpiada – Rusia
Produksi: 32,5 juta ton emas
Terletak di wilayah Krasnoyarsk, Rusia, Tambang Olimpiada menjadi tambang emas terbesar di negara tersebut. Dikelola oleh perusahaan Polyus, tambang ini telah beroperasi sejak 1996 dan menyumbang lebih dari setengah total produksi perusahaan.
Polyus dikenal sebagai pemilik cadangan emas terbesar di dunia, dengan total lebih dari 104 juta ons. Bijih yang ditambang diproses di tiga pabrik besar dengan kapasitas gabungan 13 juta ton bijih setiap tahunnya.
4. Boddington – Australia
Produksi: 24,8 juta ton emas
Boddington adalah tambang emas dan tembaga terbesar di Australia, yang sepenuhnya dimiliki oleh Newmont. Beroperasi sejak 2009, tambang ini menjadi salah satu aset penting dalam portofolio Newmont dan berperan besar dalam mendukung produksi emas perusahaan secara global.
5. Kibali – Republik Demokratik Kongo
Produksi: 23,3 juta ton emas
Tambang Kibali terletak di dekat kota Doko dan merupakan salah satu tambang emas terbesar di benua Afrika. Dikelola oleh Barrick Gold (hasil merger dengan Randgold Resources), AngloGold Ashanti, dan perusahaan milik negara SOKIMO, Kibali telah memproduksi emas sejak 2013 dan menjadi sumber utama pendapatan nasional.
6. Pueblo Viejo – Republik Dominika
Produksi: 22,2 juta ton emas
Terletak sekitar 100 kilometer dari Santo Domingo, tambang Pueblo Viejo menyumbang hampir separuh dari total produksi emas Republik Dominika. Tambang ini dikelola oleh kemitraan antara Barrick dan Newmont, dan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2012.
7. Lihir – Papua Nugini
Produksi: 21,8 juta ton emas
Tambang emas Lihir berada di Pulau Niolam, di Provinsi New Ireland. Lokasinya yang berada di kawah gunung berapi yang sudah tidak aktif menjadikan Lihir sebagai tambang unik dengan kondisi geotermal aktif dan curah hujan tinggi sepanjang tahun.
Tambang ini diakuisisi oleh Newcrest Mining pada 2010 dan diperkirakan memiliki cadangan emas yang cukup untuk 30 tahun ke depan.
8. Loulo-Gounkoto – Mali
Produksi: 21,3 juta ton emas
Loulo-Gounkoto merupakan kompleks tambang emas yang telah beroperasi selama hampir dua dekade di Mali, Afrika Barat. Barrick memiliki 80% saham, sedangkan pemerintah Mali memegang 20%. Tambang ini memainkan peran penting dalam perekonomian negara tersebut.
9. Canadian Malartic – Kanada
Produksi: 20,6 juta ton emas
Canadian Malartic adalah tambang emas terbesar di Quebec dan sebelumnya merupakan proyek kerja sama antara Yamaha Gold dan Agnico Eagle Mines. Pada Maret 2023, tambang ini resmi diakuisisi oleh Pan American Silver dan terus menjadi tulang punggung produksi emas Kanada.
10. Detour Lake – Kanada
Produksi: 20,3 juta ton emas
Tambang Detour Lake di Ontario dimiliki oleh Agnico Eagle Mines dan merupakan salah satu tambang emas paling produktif di Kanada. Dengan cadangan mencapai 15,03 juta ons, tambang ini diperkirakan bisa terus beroperasi hingga tahun 2042, menjadikannya aset jangka panjang yang sangat berharga.
Tambang Emas Dunia dan Dampaknya terhadap Lingkungan
Meskipun tambang emas menyumbang kontribusi besar bagi perekonomian global, penting untuk memastikan bahwa operasinya tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Dampak sosial dan ekologis dari tambang harus dikelola secara bijak agar kekayaan alam yang diambil tidak menimbulkan kerugian jangka panjang.
Masuknya Tambang Grasberg dalam daftar tambang emas terbesar di dunia membuktikan bahwa Indonesia memiliki posisi strategis dalam industri pertambangan global. Dengan cadangan emas dan tembaga yang melimpah, potensi pertambangan nasional masih sangat besar jika dikelola secara berkelanjutan dan berpihak pada kepentingan rakyat.
Sebagai negara kaya sumber daya, Indonesia harus terus berinovasi dalam pengelolaan tambang emas demi kemakmuran bersama, bukan hanya segelintir pihak.
(seo)






























