3 Saran Dongkrak Ekonomi RI: Ekspor-Impor & Pangkas Program Mahal
Redaksi
27 April 2025 09:30

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin memberi tiga saran kepada pemerintah untuk menahan perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, di tengah situasi perang dagang yang menimbulkan ketidakpastian global.
Ketiga saran tersebut antara lain, memperluas pasar produk ekspor, membatasi aliran barang impor, dan mengkalibrasi program strategi dengan biaya mahal yang berorientasi jangka panjang.
Hal ini disampaikan menanggapi laporan Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) yang mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,5% pada 2025 dan 2025, lebih rendah dibanding proyeksi sebelumnya yang mencapai 5,1%.
"Proyeksi IMF terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk realistis cenderung optimistis. Revisi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,1% ke 4,7% tersebut relatif lebih moderat dibanding negara lain di kawasan," ujar Wijayanto kepada Bloomberg Technoz, Minggu (27/4/2025).
Kendatipun 4,7% tidak terlalu buruk dibanding terhadap negara lain, lanjut dia, tetapi dengan kondisi ekonomi Indonesia yang cukup terseok saat ini, situasi tersebut akan memperburuk daya beli masyarakat, tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dan deindustrialisasi yang saat ini sudah buruk.

































