Logo Bloomberg Technoz

Kebijakan Pro-Growth Belum Dorong Ekspansi, Investasi Tertahan

Pramesti Regita Cindy
11 December 2025 05:45

Potret pertumbuhan ekonomi Indonesia. (Bloomberg)
Potret pertumbuhan ekonomi Indonesia. (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sejumlah kebijakan pro-pertumbuhan (pro-growth) yang digulirkan pemerintah dinilai belum sepenuhnya mampu menggerakkan ekspansi usaha. 

Hasil survei Perhimpunan Bank Nasional menunjukkan pelaku usaha masih cenderung menahan diri meski pemerintah telah meluncurkan tiga stimulus besar berupa penempatan dana Rp200 triliun di perbankan, penurunan suku bunga BI, dan penurunan Giro Wajib Minimum (GWM).

Ketua Bidang Riset dan Kajian Ekonomi Perbankan Perbanas, Aviliani menjelaskan 68% pelaku usaha menilai kebijakan tersebut positif bagi ekonomi nasional dan efektif memperkuat sektor riil. Namun hanya 39% yang menyatakan siap berinvestasi. 


"Jadi artinya wait and see-nya masih cukup banyak," kata Aviliani dalam konferensi pers CEO Forum Perbanas Economic Outlook 2026 di Jakarta, Rabu (10/12/2025). 

"Kemudian ditanya lagi, apakah perusahaan merasakan dampak positif dari kebijakan yang tadi? Ternyata baru hanya 36% yang mengatakan itu berdampak. Berarti masih ada 60% yang mengatakan tidak berdampak," sambungnya.