Logo Bloomberg Technoz

Arah Penurunan BI Rate di Tengah Tarif Trump hingga Perang Dagang

Dovana Hasiana
23 April 2025 20:40

Ilustrasi Bank Indonesia (BI). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Bank Indonesia (BI). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia memastikan terus mencermati ruang penurunan suku bunga acuan atau BI Rate lebih lanjut, khususnya di tengah ketidakpastian yang tinggi imbas tarif resiprokal Amerika Serikat dan balasan dari mitra dagang termasuk China. 

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan kajian terhadap penurunan suku bunga dilakukan dengan mempertimbangkan stabilitas nilai tukar rupiah, prospek inflasi, dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Perry mengamini tingkat inflasi dalam negeri yang rendah, termasuk inflasi komponen inti sebesar 2,48% secara tahunan (year-on-year/yoy), membuka ruang penurunan BI Rate lebih lanjut. Terlebih, Perry mengatakan, BI juga berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Namun, Perry melanjutkan, prioritas dari BI dalam jangka pendek adalah menjaga stabilitas rupiah. Bila sudah terjaga, maka ruang penurunan suku bunga makin terbuka. 

"Dalam jangka pendek, prioritas kami adalah stabilitas nilai tukar. Setelah stabilitas nilai tukar tetap bisa terjaga, ruang penurunan suku bunga makin terbuka, maka itu waktu untuk tentukan suku bunga lebih lanjut," ujar Perry dalam konferensi pers, Rabu (23/4/2025).