Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengatakan perbankan tahan air tahan banting meski ada risiko ketidakpastian ekonomi global dari kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) yang bisa memengaruhi ekonomi domestik. Ini merupakan hasil stress test perbankan milik BI.

“Ketahanan perbankan kuat ditopang oleh kemampuan membayar dan profitabilitas korporasi yang terjaga,” ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Menurut data BI, likuditas perbankan cukup memadai yang ditunjukkan dari rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (ALDPK) pada Maret 2025 yang mencapai 26,2% atau masih di atas ambang batas minimum sebesar 10%.

Rasio permodalan yang tercermin dari Kewajiban Penyediaan Permodalan Minimum (KPMM) yang mencapai 26,95% pada Februari 2025 atau di atas ambang batas minimum 12%.

Adapun rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) secara bruto sebesar 2,22% dan NPL netto sebesar 0,81% pada Februari 2025. Ini di bawah batas maksimal sebesar 5%.