Ricuh Perang Tarif, Nikel Bisa Selamat Jika RI Benahi Hilirisasi
Redaksi
10 April 2025 11:20

Bloomberg Technoz, Jakarta – Indonesia dinilai perlu makin mengintensifkan hilirisasi nikel, di tengah tren harga lesu akibat prospek permintaan yang lemah saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menabuh genderang perang tarif dengan banyak negara.
Analis komoditas dan pendiri Traderindo.com Wahyu Tribowo Laksono mengatakan situasi perang tarif global, akibat agresivitas Trump dalam menyeimbangkan neraca dagang AS, bakal menekan harga komoditas mineral logam; tak terkecuali nikel andalan Indonesia.
“Harga nikel global jelas akan volatil atau sangat fluktuatif akibat ketidakpastian yang disebabkan oleh kebijakan tarif impor AS. Perusahaan tambang dan smelter nikel di Indonesia mungkin akan menghadapi tantangan dalam mempertahankan profitabilitas mereka jika harga nikel turun dan permintaan ekspor melemah,” ujarnya, Kamis (10/4/2025).
Harga nikel makin terjerembap ke level US$14.084/ton di London Metal Exchange (LME) hari ini, turun 0,68% dari hari sebelumnya. Angka tersebut terpelanting sangat jauh dari rekor tertinggi nikel di atas US$20.000/ton pada kisaran 2022—2023.

Guna mengantisipasi situasi tersebut, Wahyu mengatakan upaya penghiliran industri nikel justru harus makin dipacu di dalam negeri. Namun, langkah hilirisasi yang dilakukan kali ini harus diperbaiki agar lebih strategis.