Logo Bloomberg Technoz

Biaya Tambahan Bursa Berjangka CPO Tak Beratkan Eksportir

Rezha Hadyan
19 May 2023 21:40

Petani melakukan panen sawit di Perkebunan sawit PT Perkebunan Nusantara III (Dimas Ardian/Bloomberg)
Petani melakukan panen sawit di Perkebunan sawit PT Perkebunan Nusantara III (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) memastikan biaya yang harus dikeluarkan untuk bertransaksi melalui bursa berjangka minyak sawit atau crude palm oil (CPO) tidak akan memberatkan eksportir.

Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko mengatakan bursa berjangka CPO yang akan diluncurkan pada Juni itu akan memuat biaya tambahan, berupa asuransi, sebagai jaminan apabila terjadi kasus gagal bayar.

“Iya tentu ada biaya [di bursa berjangka CPO]. Biaya itu untuk bayar asuransi karena nanti [penyelenggara] bursa bertanggung jawab jika terjadi gagal bayar. Untuk pastikan itu bursa akan pungut biaya,” ujarnya di sela konferensi pers yang digelar di Kantor Bappebti, Jumat (19/5/2023).

Dia memastikan harga yang terbentuk dari transaksi melalui bursa berjangka tersebut akan lebih menguntungkan bagi eksportir. Sebab, selama ini transparansi harga CPO kerap dipertanyakan karena lebih banyak dilakukan antarpengusaha atau business to business (B2B).

Adapun, sebelum mengapalkan CPO, eksportir harus membayar uang muka sebagai jaminan terlebih dahulu kepada pembeli. “Orang kalau sudah kasih duit duluan, pasti enggak mau dikasih harga yang tinggi,” kata Didid.