Bloomberg Technoz, Jakarta – Rencana pemerintah menyetop ekspor minyak mentah bagian negara dan mewajibkannya untuk diolah kilang lokal berisiko terhambat jika kilang-kilang domestik tidak direvitalisasi atau dimodifikasi.  

Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal berpendapat PT Pertamina (Persero)—yang mendominasi sekitar 90% kapasitas pengolahan minyak di Indonesia — membutuhkan investasi untuk meningkatkan performa kilang-kilangnya. 

Dia mengatakan setiap kilang dirancang sesuai dengan crude atau minyak mentah yang akan dipakai.

“Enggak ada kilang itu yang fleksibel, bisa pakai crude mana saja, itu enggak ada. Jadi kilang itu didesain untuk mengolah jenis crude yang spesifik,” kata Moshe saat dihubungi, dikutip Kamis (6/3/2025).

Permasalahannya, produksi minyak mentah yang ada di Indonesia tidak semuanya sesuai dengan spesifikasi kilang Pertamina. Moshe menyebut jenis crude yang dihasilkan oleh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di setiap daerah berbeda.