"Ketergantungan impor dan kebijakan impor tidak terkendali, sehingga harga tidak stabil," ujar dia, "Terakhir, kurangnya pengawasan sehingga adanya praktik monopoli dan menyebabkan penimbunan."

"Dengan persoalan tadi, saya meminta bagaimana roadmap Kemendag hingga 2029 nanti," kata dia.

Hingga memasuki awal Ramadan tahun ini sejumlah harga komoditas memang kembali mengalami kenaikan yang cukup signifikan, terutama cabai-cabaian dan MinyaKita.

Pemerintah pun mengakui harga rata-rata nasional MinyaKita saat ini sudah menyentuh Rp17.200/an/liter, cukup jauh di atas harga yang ditentukan pemerintah yakni sebesar Rp15.700/liter.

Kemudian, harga cabai rawit merah saat ini juga tercatat telah mengakumulasi kenaikan lebih dari 20% secara bulanan, atau mencapai sekitar Rp81 ribuan.

"Minyak curah di lihat banyak sekali yang teriak, minyak curah Rp30.000/liter. Dari pernyataan santainya bapak rasanya Pak Menteri [Perdagangan Budi Santoso] menormalisasi harga yang tidak normal," kata Mufti Anam, Anggota Komisi VI Fraksi PDIP.

(ibn/roy)