Inflasi CPI pada Januari tercatat 0,5 month-on-month (mom), ada kenaikan dibandingkan dengan Desember 0,4% mom dan melampaui ekspektasi pasar di 0,3% mom.
Secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi CPI juga melesat jadi 3% yoy, dari sebelumnya di 2,9% pada Desember.
Yang jadi perhatian pasar, inflasi inti CPI di mana pada bulan lalu, angkanya naik jadi 0,4% mom, dan 3,3% yoy, jauh melampaui ekspektasi pasar di 0,3% mom dan 3,1% yoy.
Angka itu juga lebih tinggi dibanding Desember yang sebesar 0,2% mom dan juga 3,2% yoy.
Data itu terbilang sentimen pemberat bagi pasar karena melemahkan peluang The Fed memangkas lebih dari satu kali lagi di sisa tahun ini.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, para pembuat kebijakan juga sedang menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai kebijakan Donald Trump, terutama tarif, yang telah menyebabkan ekspektasi inflasi konsumen meningkat.
“Jadi kami ingin mempertahankan kebijakan yang ketat untuk saat ini,” papar Gubernur Federal Reserve Jerome Powell, yang menunjukkan suku bunga akan tetap tinggi di masa mendatang.
Powell mengakui bahwa angka CPI berada di atas hampir setiap perkiraan, tetapi ia memperingatkan agar tidak bereaksi berlebihan.
Analis Phintraco Sekuritas menyebut, kenaikan inflasi ke 3,0% yoy di Januari 2025 dari sebelumnya 2,9% yoy di Desember 2024. Dinilai memvalidasi pandangan hawkish The Fed terkait kebijakan suku bunga acuan di 2025.
“Sebelumnya, Kepala the Fed, Jerome Powell menegaskan bahwa the Fed tidak perlu terburu-buru memangkas suku bunga acuan dan kebijakan seharusnya didasari oleh kondisi ekonomi. Pidato ini disampaikan pasca pernyataan Presiden AS, Donald Trump yang menilai suku bunga acuan seharusnya dipangkas (12/2/2025),” mengutip riset Phintraco.
Kemarin, IHSG catat technical rebound (+1,74%) pasca uji level 6.550 yang diyakini sebagai bottom level dari berbagai sentimen yang menekan IHSG. Sebagai informasi, level 6.550 tersebut merupakan kisaran pivot level jangka panjang berdasarkan pergerakan IHSG di tahun 2021 lalu.
Dengan demikian, IHSG berpeluang lanjutkan technical rebound ke kisaran 6.700 di Kamis (13/2/2025).
Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi AUTO, MBMA, LSIP, AMRT, dan ACES.
Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, IHSG mulai rebound dan menguji area resisten 6.639, resisten berikutnya jika rebound berlanjut di 6.698.
“Penguatan masih bersifat sementara, waspadai potensi penurunan lebih dalam jika IHSG turun di bawah support 6.531,” mengutip paparan BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya pada Kamis (13/2/2025).
Bersamaan dengan risetnya, BRI Danareksa memberikan rekomendasi saham hari ini, PSAB, dan TPIA.
(fad/wep)
































