Logo Bloomberg Technoz

IHSG Berpotensi Melemah Dibayangi Inflasi AS Menguat di 3%

Muhammad Julian Fadli
13 February 2025 08:53

Siswa beridiri di depan layar pergerakan perdagangan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Siswa beridiri di depan layar pergerakan perdagangan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Kamis 13 Februari 2025, berpotensi melanjutkan tren pelemahan tertekan sentimen Federal Reserve yang menggarisbawahi sinyal hawkish, menyiratkan tingkat suku bunga akan bertahan lebih lama. Usai semalam, inflasi AS melebihi ekspektasi pasar.

Pada perdagangan saham kemarin, Rabu (12/2/2025), IHSG ditutup di zona hijau dengan mencatatkan penguatan 113,78 poin dan 1,74% hingga menutup perdagangan di posisi 6.645.

Analisis Teknikal IHSG Kamis 13 Februari 2025 (Riset Bloomberg Technoz)

Secara teknikal IHSG ada potensi untuk melemah, searah dengan indeks global terutama Wall Street, menuju area support trendline terdekatnya 6.600, yang mendekati range area support selanjutnya pada time frame daily di level 6.550, dan juga support 6.500.

Apabila IHSG berhasil bertahan, dan memberikan indikasi penguatan, resistance penguatan pertama berpotensi menuju 6.700 sebagai target terdekat, dan ada resistance psikologis 6.900–7.000 sebagai target paling potensial selanjutnya.

Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Semalam, Amerika Serikat merilis data inflasi Consumer Price Index (CPI) yang memperlihatkan hasil yang melebihi ekspektasi pasar, bahkan melampaui bulan sebelumnya.