Weilun Soon - Bloomberg News

Bloomberg, Paket sanksi perdana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap perdagangan minyak Iran dinilai lebih lunak dari gembar-gembor "tekanan maksimum" yang dijanjikannya selama masa kampanye, menurut para analis.

Langkah Trump yang diumumkan pada Kamis (6/2/2025) waktu setempat itu tercatat hanya berimbas pada satu kapal pengangkut minyak mentah yang sangat besar, serta dua Aframax yang menurut Departemen Keuangan AS membantu mengangkut minyak Iran ke China.

Sanksi tersebut juga menargetkan beberapa entitas dan individu di berbagai negara yang terlibat dalam perdagangan tersebut, yang dilakukan atas nama Staf Umum Angkatan Bersenjata Teheran dan perusahaan depannya yang dikenai sanksi, Sepehr Energy Jahan Nama Pars.

Pada hari-hari menjelang pelantikan Trump pada 20 Januari 2025, para eksekutif pengiriman dan pedagang minyak merasa khawatir tentang potensi paket sanksi besar yang ditujukan untuk melumpuhkan Teheran, mengingat betapa vokalnya dia menentang Republik Islam tersebut selama masa jabatan pertamanya.