“Kami siap memastikan pesawat dalam kondisi baik untuk mendukung operasi,” ujarnya.
Pada hari kedua, OMC berlangsung satu kali sorti dengan penyemaian 800 kg garam NaCl berukuran partikel 30-40 micron.
Upaya ini merupakan langkah proaktif dalam mengantisipasi dampak cuaca ekstrem dan menjaga keselamatan masyarakat, proaktif dalam mengantisipasi dampak cuaca ekstrem dan menjaga keselamatan masyarakat.
Sementara itu untuk pelaksanaan hari kedua hasil analisis dari Plt. Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, menunjukkan peningkatan curah hujan signifikan di Jawa akibat kelembapan udara yang meningkat dan pengaruh fenomena La Nina.
“Fenomena La Nina yang berstatus lemah cenderung meningkatkan curah hujan. Selain itu, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) yang aktif di barat Indonesia mendukung pembentukan awan konvektif yang berpotensi memicu hujan lebat,” jelas Budi.
Pola sirkulasi siklonik terdeteksi di beberapa lokasi juga memperbesar peluang curah hujan tinggi di wilayah tersebut.Berdasarkan pantauan BMKG, prediksi sebaran hujan hari ini cenderung ringan hingga sedang, dengan arah angin dari barat laut. Curah hujan ringan di Jakarta diperkirakan akan berlangsung hingga 4 Februari.
Michael Sitanggang, Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI Jakarta sekaligus Juru Bicara pelaksanaan kegiatan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahun 2025 memastikan agar pelaksanaan OMC yang dilaksanakan pada dasarian pertama Februari 2025, sebagai upaya untuk mengurangi risiko bencana akibat cuaca ekstrem.
(dec/spt)































