"Kenapa terjadi penurunan PNBP? Ini karena sektor minerba, karena harga global lagi turun," kata Menteri ESDM Bahil Lahadalia dalam konferensi pers, dalam kesempatan yang sama.
Meski demikian, realisasi PNBP subsektor mineral dan batu bara (minerba) masih mendominasi dengan porsi 46,79% dari total PNBP sektor ESDM sepanjagn 2024 yang sebesar Rp269,5 triliun.
Meski demikian, realisasi tersebut masih melampaui atau 115% dari target yang dicanangkan tahun lalu sebesar 234,2 triliun.
Produksi 2024
Sementara itu, Kementerian ESDM mencatatkan total produksi batu bara Indonesia sepanjang 2024 mencapai 836 juta ton, setara 117% atau melampaui target yang dicanangkan sebesar 710 juta ton.
Dari total tersebut, sebanyak 233 juta ton dinantaranya ditujukan untuk kebutuhan dalam negeri atau domestic market obligation (DMO), yang juga melebihi target DMO sebesar 220 juta ton.
Di sisi lain, ekspor batu bara tercatat mencapai 555 juta ton, yang juga meningkat dibandingkan dengan realisasi 2023 sebesar 518 juta ton. Sementara, 48 juta ton diantaranya menjadi stok domestik.
"Total konsumsi batu bara dunia itu 8 miliar ton, kita menyuplai 555 juta ton. Itu sama dengan 30% sampai 35% dari konsumsi dunia. Jadi batu bara kita ini sangat berdampak sistemis, masif, dan terstruktur," ujar Bahlil.
(ibn/wdh)