Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah berpeluang melanjutkan penguatan di tengah sentimen pasar yang membaik dari domestik maupun global.

Setelah kemarin menguat 0,31% di kisaran Rp16.285/US$, rupiah spot hari ini berpotensi semakin kuat di tengah stabilnya pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang masih bertahan di 108,16. Penguatan rupiah itu menjadi reli hari ketiga hingga pekan ini, rupiah sudah membukukan penguatan 0,46% dibanding posisi akhir pekan lalu.

Sentimen penerapan mandatori Devisa Hasil Ekspor (DHE) sebanyak 100% selama 12 bulan, masih akan memberi kepercayaan diri bagi gerak nilai tukar rupiah menghadapi dolar AS.

Sinyal penguatan terlihat di pasar offshore, rupiah Non Deliverable Forward ditutup menguat dini hari tadi di posisi Rp16.265/US$. Pagi ini, pergerakan rupiah NDF juga stabil di Rp16.275/US$, lebih kuat dibanding posisi penutupan di pasar spot kemarin.

Sentimen pasar global cenderung positif dengan pelaku pasar berupaya mencerna satu per satu arah kebijakan Donald Trump, Presiden AS yang baru dilantik Senin lalu. Isu soal penerapan tarif impor pada China, terlihat berimbas lebih besar pada aset-aset keuangan di Negeri Panda itu. Rupiah pada faktanya, 'terselamatkan' oleh sentimen DHE.