Logo Bloomberg Technoz

Tarif Trump ke China Ditunda, Pasar Keuangan 'Berpesta'

Ruisa Khoiriyah
21 January 2025 11:31

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar keuangan domestik melenggang hijau pada perdagangan Selasa pagi mendapat suntikan sentimen positif global, usai penundaan kebijakan tarif impor pada China oleh Donald Trump, setelah ia resmi menduduki kursi orang nomor satu di Amerika Serikat (AS).

Harga saham, surat utang hingga nilai tukar rupiah, semua mendaki naik disulut euforia kelegaan sementara bahwa Perang Dagang 2.0 yang dikhawatirkan itu, tak jadi dimulai segera.

Rupiah menyentuh level terkuat hari ini di awal transaksi, yakni di Rp16.295/US$. Namun, setelah itu, penguatannya sedikit terkikis dan jelang jam makan siang rupiah bertahan di kisaran Rp16.330/US$, mencerminkan penguatan 0,18% dibandingkan posisi kemarin.

Gairah beli juga terlihat di pasar saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dibuka hijau, sampai jelang tengah hari ini masih membukukan kenaikan 0,20% di level 7.185,36.

Di pasar surat utang negara, kala lelang SUN perdana pasca BI rate dipangkas digelar, pergerakan harga obligasi cenderung menguat hingga membawa tingkat imbal hasil yang ditawarkan turun.