Logo Bloomberg Technoz

BI: Penguatan Rupiah akan Berlanjut Didukung Aliran Modal Asing

Krizia Putri Kinanti
18 April 2023 14:35

Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia memperkirakan penguatan nilai tukar rupiah akan berlanjut menyusul surplus transaksi berjalan yang diperkirakan akan terus bertahan dan tren pelandaian inflasi domestik.

Sampai 17 April, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat telah menguat 1,38% dibandingkan akhir Maret 2023 terdorong oleh aliran modal asing di investasi portofolio alias pasar keuangan domestik. Bila menghitung dari awal tahun, nilai tukar rupiah mencatat penguatan hingga 5,26% year-to-date

Penguatan rupiah itu lebih tinggi dibandingkan penguatan mata uang kawasan seperti rupee India (+0,93%), lalu baht Thailand (+0,71%) dan depresiasi peso Filipina (-0,22%).

"Ke depan, Bank Indonesia memprakirakan Rupiah terus menguat sejalan dengan surplusnya transaksi berjalan dan berlanjutnya aliran masuk modal asing dipengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang tinggi, inflasi yang rendah, serta imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik," kata Gubernur BI Perry Warjiyo usai menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, Selasa (18/4/2023).

Perry menyatakan, transaksi modal dan finansial pada triwulan 1-2023 diperkirakan akan surplus seiring aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio pada tiga bulan pertama 2023 yang mencatat net inflows sebesar US$4,7 miliar. "Aliran masuk modal asing ke investasi portfolio terus berlanjut pada April 2023 yang hingga 14 April 2023 mencatat net inflows US$1,2 miliar," jelas Perry.