Logo Bloomberg Technoz

Saat QRIS Bermasalah di Dalam Negeri, BI Bicara Soal CBD di IMF

Wike Dita Herlinda
16 April 2023 12:21

Pelanggan memindai kode QR untuk pembayaran digital di warung makan di kawasan Sabang di Jakarta. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Pelanggan memindai kode QR untuk pembayaran digital di warung makan di kawasan Sabang di Jakarta. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Di sela pertemuan musim semi IMF-World Bank di Washington pekan ini, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo kembali menekankan perihal pentingnya transaksi lintas batas guna mendorong pemulihan ekonomi negara anggota ASEAN.

Transaksi lintas batas atau cross border payment (CBD) yang dipelopori BI melalui penandatanganan regional payment connectivity (RPC) dengan lima negara ASEAN tahun lalu itu mencakup kemudahan penggunaan kode respons cepat standar Indonesia atau QRIS.

“Ini merupakan bentuk konkret dari kerja sama internasional untuk mendukung pemulihan pertumbuhan ekonomi,” kata Perry melalui keterangan resmi, dikutip Minggu (16/4/2023).

Sejauh ini, penerapan QRIS secara efektif baru diberlakukan antara RI dengan Thailand. Per Februari 2023, BI mencatat transaksi warga Indonesia di Thailand menggunakan QRIS telah mencapai 14.555 kali dengan nilai Rp 8,54 miliar. Sebaliknya, transaksi warga Thailand di Indonesia via QRIS baru 492 kali senilai Rp 114 juta.

Di dalam negeri, layanan QRIS per Februari 2023 telah menggaet  24,9 juta pedagang dengan pengguna sebanyak 30,87 juta. Secara nilai, transaksi via QRIS diklaim telah menembus Rp12,28 triliun dengan volume sebanyak 121,8 juta transaksi. 

Waspada Barcode QRIS Palsu di Kotak Amal Masjid (Infografis/Bloomberg Technoz)