Logo Bloomberg Technoz

Kala Negara-negara Asia Tak Mau Lagi 'Kecanduan' Dolar

Ruisa Khoiriyah
06 April 2023 13:50

Dolar Amerika Serikat (Sumber: Bloomberg)
Dolar Amerika Serikat (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Semakin banyak negara yang gerah dengan volatilitas tajam dolar AS yang membuat mata uang yang menjadi lawan/pairing tidak stabil sehingga memengaruhi pula stabilitas perekonomian di negara tersebut. Pergerakan dolar AS yang semakin tajam dinilai sudah semakin merepotkan dan mendorong banyak negara mulai bersiap-siap melepas ketergantungan pada the greenback.

Yang terbaru adalah langkah Malaysia yang melempar wacana pembentukan Asian Monetary Fund (AMF) sebagai tandingan dari International Monetary Fund (IMF) dengan menggandeng China, sebagai 'aktor' utama. Menurut Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia, Asia perlu mengurangi ketergantungan pada dolar AS terlebih dengan situasi saat ini di mana fluktuasi the greenback telah memusingkan banyak negara. 

Ide pembentukan AMF sejatinya sudah pernah dilontarkan pasda dekade 1990-an. Akan tetapi, kata Anwar, idenya saat itu tidak menarik perhatian karena dolar AS masih sangat kuat.

Berbeda dengan situasi saat ini. “Sekarang dengan kekuatan ekonomi di China, Jepang dan lainnya, saya pikir kita harus membahas ini, setidaknya mempertimbangkan Dana Moneter Asia dan juga penggunaan mata uang masing-masing,” kata Anwar, seperti dikutip oleh Bloomberg News, Selasa (4/4/2023).

Anwar yang juga merangkap sebagai Menteri Keuangan Malaysia itu mengungkapkan, ia sudah bicara dengan Presiden China Xi Jinping dan menyebut pimpinan China itu menyambut baik dan akan membuka pembicaraan lebih lanjut. Pernyataan Anwar itu datang hanya beberapa bulan setelah mantan pejabat di Singapura membahas apa yang harus dilakukan oleh negara-negara di kawasan untuk mengurangi risiko dolar AS yang masih kuat dan berimbas pada pelemahan mata uang lokal. 

Gelombang Dedolarisasi