Logo Bloomberg Technoz

Sinyal Resesi AS Memicu Aksi Borong Obligasi Rupiah Rp 52,34 T

Ruisa Khoiriyah
06 April 2023 10:00

Ilustrasi Obligasi. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Ilustrasi Obligasi. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sinyal resesi di Amerika Serikat (AS) yang semakin kuat memicu aksi beli besar-besaran pemodal asing ke pasar obligasi Indonesia. 

Kekhawatiran akan resesi di AS menaikkan ekspektasi bahwa bank sentral AS atau  Federal Reserve akan berbalik arah mengendorkan kebijakan pengetatan moneter. Apa yang terjadi hari ini mendongkrak animo pemodal global menyerbu surat utang terbitan pemerintah RI.

Selama kuartal I-2023, pemodal asing memborong sedikitnya US$ 3,5 miliar obligasi rupiah, tertinggi dalam empat tahun terakhir. Angka itu setara dengan Rp 52,34 triliun dengan asumsi nilai tukar rupiah Rp 14.957/US$.

Obligasi rupiah menjadi buruan terbanyak para pemodal asing akibat sentimen resesi Amerika (Bloomberg)

Namun, animo pemodal asing memborong obligasi rupiah bukan hanya karena sentimen arah bunga acuan Fed. Kuatnya fundamental makroekonomi Indonesia juga jadi penyebab asing berburu obligasi rupiah.

Hal ini tergambar dari tingkat inflasi yang terus menurun dan sinyal kuat dari Bank Indonesia yang menegaskan siklus kenaikan bunga acuan sudah berakhir. Itu menaikkan pamor obligasi domestik.