Logo Bloomberg Technoz

Jokowi Patok Defisit APBN Era Prabowo Bengkak Jadi 2,8%

Azura Yumna Ramadani Purnama
20 May 2024 13:01

Pedagang menjajakan foto Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres di kawasan Pasar Baru, Jumat (26/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pedagang menjajakan foto Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres di kawasan Pasar Baru, Jumat (26/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menargetkan defisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2025 atau pada awal masa pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto berada pada kisaran 2,45% - 2,82% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding target defisit APBN 2024 yang hanya berada di level 2,29% terhadap PDB tahun ini, atau sekitar Rp522,8 triliun.

Target tersebut dipaparkan dalam pidato penyampaian dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) APBN 2025 pada Rapat Paripurna DPR RI, Senin (20/5/2024).

“Dengan demikian defisit fiskal 2025 diperkirakan 2,45% - 2,82% [terhadap] PDB,” kata Sri Mulyani dalam rapat paripurna DPR RI, Senin (20/5/2024).

Menurut Bendahara Negara, besaran persentase defisit tersebut sejalan dengan belanja negara yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas belanja dengan target pada kisaran 14,59% - 15,18% terhadap PDB.