Logo Bloomberg Technoz

Current Account Anjlok, Neraca Pembayaran RI Bukukan Defisit

Hidayat Setiaji
20 May 2024 10:21

Pekerja merapihkan uang dolar AS dan rupiah di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja merapihkan uang dolar AS dan rupiah di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mengalami defisit pada kuartal I-2024. Transaksi berjalan serta transaksi modal dan finansial sama-sama minus.

Pada Senin (20/5/2024), Bank Indonesia melaporkan NPI membukukan defisit US$ 5,97 miliar pada kuartal I-2024. Memburuk dibandingkan kuartal sebelumnya yang surplus US$ 6.3 miliar.

Ini menjadi defisit NPI pertama dalam 3 kuartal terakhir.

Di sisi transaksi berjalan (current account), terjadi defisit US$ 2,2 miliar atau setara dengan 0,6% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Lebih dalam ketimbang kuartal sebelumnya yang minus US$ 2,2 miliar (0,3% PDB).

"Neraca perdagangan nonmigas masih terus membukukan surplus, meski lebih rendah dari triwulan sebelumnya, akibat penurunan kinerja ekspor nonmigas sejalan dengan perlambatan ekonomi global. Di sisi lain, kinerja neraca jasa membaik didukung oleh peningkatan penerimaan devisa jasa pariwisata. Sementara itu, defisit neraca pendapatan primer sedikit meningkat dipengaruhi oleh masih tingginya tingkat suku bunga global," papar laporan BI.