Logo Bloomberg Technoz

Momentum Bullish Obligasi Kian Kuat, Siap-Siap Serbuan Asing

Tim Riset Bloomberg Technoz
06 May 2024 08:20

Ilustrasi pasar obligasi (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi pasar obligasi (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar surat utang RI memasuki momentum bullish sejak terjadi perubahan sentimen di pasar global pasca sinyal dovish Federal Reserve (The Fed) pekan lalu yang diperkuat oleh rilis berbagai data, mencerminkan perekonomian terbesar di dunia itu kentara melemah dengan lonjakan tingkat pengangguran dan perlambatan kenaikan upah. 

Potensi pelonggaran moneter melalui penurunan Fed fund rate meningkat dengan kini para pelaku pasar memperkirakan The Fed mungkin akan memulai pivot mulai September nanti, dengan probabilitas 49%, lebih tinggi dibanding pekan lalu 44% dan bulan lalu 35%.

Ekspektasi penurunan bunga global yang membesar, menaikkan selera belanja para investor sehingga arus beli kembali berlangsung di US Treasury (UST), surat utang AS, saham dan aset-aset di emerging market termasuk surat berharga negara terbitan pemerintah RI (SBN).

Yield, imbal hasil, SBN makin turun di mana 2Y kini di 7%, tenor 5Y turun ke 6,95%, 10Y di 7,17% dan 20Y di 6,94%. Asing mencatat posisi net buy di SBN selama periode 29 April-2 Mei sebesar Rp3,75 triliun. Tren beli di pasar SBN diperkirakan masih akan berlanjut pekan ini setidaknya sampai ada perubahan sentimen yang biasanya digerakkan oleh data ekonomi baru.

"Pasar Treasury memperlihatkan pola bullish steepener karena kebijakan dovish The Fed ditambah data pasar tenaga kerja yang lebih lemah pada April memperkuat stance tersebut. Prediksi kami, pola ini masih akan kuat sampai rilis data inflasi harga produsen (PPI) Amerika pada 14 Mei nanti dan data inflasi pada 15 Mei," kata Research Team Mega Capital Sekuritas Lionel Prayadi dan Nanda Puput dalam catatan untuk klien, Senin (6/5/2024).