Logo Bloomberg Technoz

Harga Acuan Gula Dinaikkan: Pedagang yang Untung, Bukan Petani

Pramesti Regita Cindy
26 April 2024 12:45

Gula putih./Bloomberg- T. Narayan
Gula putih./Bloomberg- T. Narayan

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pengamat Pertanian sekaligus Peneliti Center of Reform on Economics (Core) Eliza Mardian menilai penyesuaian sementara harga acuan pemerintah (HAP) terhadap komoditas gula konsumsi di tingkat eceran, tidak akan bisa menyelesaikan isu stok dan harga komoditas manis tersebut.

Eliza menyebut kenaikan ini justru hanya akan menguntungkan satu pihak saja, yaitu pedagang. Sebaliknya, petani gula tidak akan merasakan dampak positifnya.

"Jadi menaikkan HAP ini akan lebih banyak menguntungkan pedagang, ketimbang petani. Apalagi, masyarakat saat ini daya belinya mengalami perlambatan terutama kelas menegah," ungkap Eliza kepada Bloomberg Technoz, dikutip Jumat (26/4/2024).

Alih-alih menaikkan HAP, Eliza menilai, dalam menjaga pasokan gula, pemerintah seharusnya terlebih dahulu memperhatikan keadaan petani, karena hal ini bisa berdampak kepada produksi dalam negeri.

"Sebetulhya jika ingin menjaga ketersediaan gula, semestinya pemerintah menaikkan dahulu harga pembelian di level petani. Jika harga pembelian tetap, sementara biaya produksi naik, petani tidak berminat lagi menanam karena merugi. Pada akhirnya ini memengaruhi penurunan produksi [gula] dalam negeri," jelasnya.

Pekerja memasukkan gula ke dalam karung. (Dok. Bloomberg)