Logo Bloomberg Technoz

Dosis BI Rate Gagal Kuatkan Rupiah, Pengusaha Bersiap Efisiensi

Dovana Hasiana
26 April 2024 11:40

Pusat perkantoran di Jakarta. (Dok Bloomberg)
Pusat perkantoran di Jakarta. (Dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kalangan pengusaha berssiap melakukan langkah-langkah efisiensi bila Bank Indonesia (BI) kembali menaikan suku bunga acuan lebih dari 6,25% setelah April 2024. Apalagi kenaikan terbaru sebesar 25 basis poin sejauh ini terbukti belum cukup ampuh menguatkan performa rupiah.

Dalam hal itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani mengatakan langkah efisiensi yang dilakukan oleh pelaku usaha dalam negeri adalah menahan diri untuk berinvestasi. Pengusaha akan lebih ccenderung mempertahankan kinerja usaha eksisting, meski dengan beban usaha yang melonjak seiring dengan depresiasi rupiah yang kian dalam pada saat ini.  

Shinta menyebut pelaku usaha di Indonesia sudah terseok-seok dalam mempertahankan kinerja di tengah kondisi nilai tukar rupiah yang selama ini terus mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

“Jadi kami sangat berharap kenaikan suku bunga acuan ini bisa sukses menciptakan stabilitas nilai tukar tanpa perlu kenaikan suku bunga lanjutan,” ujar Shinta kepada Bloomberg Technoz, dikutip Jumat (26/4/2024). 

Pekerja merapihkan uang dolar AS dan rupiah di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)


Sebagai catatan, keputusan Bank Indonesia mengerek bunga acuan ke level 6,25% adalah tertinggi sejak benchmark diperkenalkan pada 2016. Pengetatan moneter secara moderat itu ditempuh demi membantu penguatan rupiah, tetapi sejauh ini terlihat belum membuahkan hasil.