Logo Bloomberg Technoz

Militer Israel Siap Serbu Rafah, Tunggu Persetujuan Pemerintah

Redaksi
25 April 2024 17:30

Rumah-rumah yang rusak setelah serangan udara Israel di Rafah pada 12 Februari. (Dok: Bloomberg)
Rumah-rumah yang rusak setelah serangan udara Israel di Rafah pada 12 Februari. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Militer Israel telah melakukan semua persiapan yang diperlukan untuk merebut Rafah, yang dianggap sebagai benteng terakhir Hamas di Jalur Gaza, dan dapat meluncurkan operasi begitu mendapat persetujuan pemerintah, kata seorang pejabat senior pertahanan pada Rabu.

Rencana serangan ke kota tersebut, di mana lebih dari 1 juta orang telah mengungsi, telah menimbulkan kekhawatiran internasional. Badan-badan bantuan telah memperingatkan akan adanya potensi bencana kemanusiaan dan Presiden AS Joe Biden telah mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk tidak menyerang Rafah.

Memindahkan warga sipil keluar dari bahaya akan menjadi bagian penting dari strategi Israel, kata seorang juru bicara pemerintah.

Melansir Reuters dan Al Arabiya, Kamis (25/4/2024), Israel mengatakan akan membasmi Hamas setelah kelompok militan itu menyerang Israel selatan pada 7 Oktober di mana 1.200 orang terbunuh dan 253 orang disandera, menurut perhitungan Israel.

Perang yang kini memasuki bulan ketujuh ini telah menewaskan lebih dari 34.000 warga Palestina, dan lebih banyak lagi yang dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan. Serangan ini telah menghancurkan sebagian besar daerah kantong tersebut, membuat sebagian besar penduduknya yang berjumlah 2,3 juta orang mengungsi dan menciptakan krisis kemanusiaan.