Logo Bloomberg Technoz

Produsen EV China Lagi Perang Harga, Nio Tetap Pede Penjualan Oke

News
22 March 2023 14:50
Mobil produksi Nio Inc. (Dok Bloomberg)
Mobil produksi Nio Inc. (Dok Bloomberg)

Bloomberg News

Bloomberg, Produsen kendaraan listrik, Nio Inc. percaya diri mampu menjual penjualan mereka berlipat menjadi 250.000 unit di 2023, kata Chief Financial Officer Steven Feng. Saham Nio terpantau menguat pada bursa saham Hong Kong. Saham Nio berada di level 73.5 dolar Hong Kong atau naik 4,2 poin (6,14%).

“Kami sangat percaya diri untuk mencapai target penjualan di tahun 2023,” kata Feng dalam wawancara dengan Bloomberg Television, Rabu (22/3/2023).

Lewat strategi perilisan seri kendaraan listrik baru, memperluas lokasi jaringan pengisian baterai serta pengembangan teknologi yang terus berjalan Feng yakin target penjualan dapat tercapai.

Kenaikan saham Nio sempat berada pada kisaran 16% dalam dua hari terakhir. Lonjakan harga saham juga tercatat sempat menyentuh level 8% di awal perdagangan hari ini.

Tahun lalu Nio mampu mengirimkan 122.456 mobil listrik dan menjadi pencapaian tertinggi. Namun tahun ini ambisinya jauh lebih besar, mampu mengirim 250.000 mobil dan siap menjadi rekor sejarah baru di perusahaan.

Raihan tahun lalu sejatinya meleset dari target yang ditetapkan sebelumnya. Penjualan sempat mengalami hambatan efek pembatasan Covid-19 di China. Namun kini semua telah berangsur normal.

Tahun ini bisnis kendaraan listrik semakin ketat, khususnya di China. Perang harga dari para produsen yang mencoba merebut hati konsumen terjadi. Para produsen besar, BYD Co. selaku produsen EV asli China, Volkswagen AG, ataupun Ford Motor Co. juga berupaya menggenjot penjualan mereka.

Feng mengaku banyak produsen EV menerapkan diskon atas mobil yang mereka jual. Hal ini didorong oleh langkah Tesla Inc. yang juga memangkas harga mobil listrik Oktober tahun lalu, dan berlanjut kembali menurunkan harga pada Januari kemarin. Tak ayal, Nio dan Xpeng Inc. ataupun produsen besar macam Volkswagen AG, ataupun Ford Motor Co., ikut melakukan pemotongan.

“Kami berhadap industri EV berkonsolidasi. Konsensus katakan telah banyak produsen EV di China, namun kami dalam hal ini tidak dalam rencana mengakuisisi siapapun,” papar Feng.

Asosiasi pelaku industri otomotif China, Rabu, menyatakan agar tidak lagi menerapkan strategi perang harga. Apa yang terjadi saat ini bukan jadi langkah baik untuk pengembangan industri. Pertumbuhan industri kendaran harus kembali ke level normal sesegera mungkin, seperti disampaikan asosiasi.

Nio mencatat kerugian 5,8 miliar yuan atau sekitar US$ 843 juta pada laporan kuartal IV-2022. Rugi didorong oleh tingginya biaya marketing dan promosi. Secara tahunan Nio mencatat rugi 14,4 miliar yuan dengan capaian pendapatan 49,3 miliar yuan.

Hambatan pandemi Covid juga menyebabkan marjin kotor Nio turun dari 13,3% pada kuartal III menjadi 3,9% pada kuartal berikutnya. Namun Feng percaya perusahaan dapat mencatat hasil impas secara grup bisnis di 2024. 

“Pertumbuhan dari sisi pendapatan perusahaan yang kuat, dengan efisiensi pengeluaran jadi kunci kami meningkatkan keuntungan,” kata dia.

- Dengan asistensi dari Andy Clarke

(bbn)