Logo Bloomberg Technoz

Meskipun tidak dinyatakan bersalah, isu Silvergate makin melebar saat mereka terpaksa harus menjual aset dengan kerugian untuk menutupi penarikan dana besar-besaran oleh nasabahnya yang panik. Pada 8 Maret, Silvergate mengumumkan rencana untuk menghentikan operasi dan melikuidasi banknya.

Kantor Pusat Silvergate di La Jolla, California. (Sumber: Bloomberg)

Silicon Valley Bank
Mendengat kabar kebangkrutan Silvergate, investor dan deposan di Silicon Valley Bank (SVB) milik SVB Financial Group ikut gelisah.

Sehari setelah pengumuman Silvergate, saham SVB merosot hingga 60%, menyebabkannya jatuh ke FDIC sebagai penerima untuk mengendalikan perusahaan induknya. Regulator AS akhirnya menutup SVB saat mereka gagal menemukan pembeli yang cocok untuk perusahaan tersebut. Namun, harapan kembali muncul pada Senin (20/03/2023), saat FDIC mengumumkan perpanjangan proses penawaran karena adanya minat besar yang datang dari sejumlah pihak.

Salah satu pembeli terbesar bank gagal di AS, First Citizens BancShares Inc., berharap dapat mencapai kesepakatan untuk pembelian SVB, menurut Bloomberg News pada Senin (20/03/2023).

Nasabah di luar kantor pusat Silicon Valley Bank di Santa Clara, California, pada 13 Maret. (Sumber: Bloomberg)

Signature Bank
Kegagalan bank terbesar ketiga dalam sejarah AS dialami oleh Signature Bank pada 12 Maret. Usai bank tersebut mengalami lonjakan penarikan dana nasabah yang mencapai sekitar 20% dari simpanan perusahaan.

Keruntuhan Silvergate empat hari sebelumnya telah membuat para nasabah khawatir tentang simpanan mereka di Signature Bank, meskipun eksposurnya terhadap aset kripto cenderung kecil. Pemerintah federal mengatakan telah kehilangan kepercayaan pada manajemen Signature, dan memasukkan bank tersebut ke dalam kurator.

Pemerintah juga menjamin semua simpanan yang diasuransikan dan tidak diasuransikan di bawah "pengecualian risiko sistemik".

Flagstar Bank, anak perusahaan New York Community Bancorp (NYCB) mengumumkan akan mengambil alih sebagian besar deposito Signature Bank pada Minggu (19/03/2023). Flagstar setuju untuk membeli aset bank senilai US$38 miliar, termasuk US$25 miliar dalam bentuk tunai dan sekitar US$13 miliar dalam bentuk pinjaman dari FDIC. Mereka juga akan mengambil kewajiban sekitar US$36 miliar, termasuk US$34 miliar dalam bentuk deposito. Cabang-cabang Signature kini beroperasi di bawah Flagstar.

Seorang staf membantu pelanggan di kantor cabang Signature Bank di New York. (Sumber: Bloomberg)

Credit Suisse
Saham Credit Suisse Group AG jatuh pada Minggu (19/03/2023) setelah pemerintah Swiss menyetujui kesepakatan senilai 3 miliar franc Swiss atau US$3,2 miliar dengan UBS Group AG, untuk menghindari krisis keuangan yang lebih luas. Rencana penyelamatan lainnya yang sedang dipertimbangkan adalah nasionalisasi, baik secara penuh maupun sebagian.

Bank tertua di Swiss itu tutup setelah CEO Ulrich Koerner berupaya menyelamatkan bank dengan meyakinkan klien-klien besar yang telah melakukan penarikan dana dari bank dalam jumlah fantastis, tahun lalu. Upaya itu pada akhirnya tidak cukup untuk melawan berbagai skandal dan kerugian miliaran dolar AS atas bisnisnya dengan pemodal Lex Greensill dan perusahaan investasi Archegos Capital Management.

Pada 9 Maret, Credit Suisse terpaksa harus menunda publikasi laporan keuangan tahunannya setelah mendapatkan pertanyaan dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS. Kepanikan kian menyebar setelah bos pemilik saham terbesar bank tersebut, Saudi National Bank (SNB), mengatakan tidak akan berinvestasi lagi di perusahaan tersebut.

Bagaimana Perbankan Swiss Berubah Dari Dua Menjadi Satu. (Sumber: Bloomberg)

First Republic
Kasus penarikan simpanan nasabah besar-besaran yang menjatuhkan tiga pesaingnya di AS juga menghantam First Republic Bank. Jumlah arus keluar simpanan diperkirakan mencapai US$89 miliar.

Sebelas bank AS beramai-ramai menyelamatkan First Republic Bank dengan memberikan bantuan keuangan senilai US$30 miliar pada minggu lalu. Namun, perusahaan yang berbasis di San Francisco itu tetap jatuh ke level terendah yang belum pernah terjadi sebelumnya yang disebabkan oleh penurunan peringkat kredit oleh berbagai lembaga.

CEO JPMorgan Chase & Co. Jamie Dimon telah menyusun rencana baru untuk membantu First Republic Bank. Rencana itu termasuk mengubah sebagian atau seluruh suntikan deposit sebesar US$30 miliar itu menjadi suntikan modal, Bloomberg melaporkan Senin (20/03/2023), melansir orang-orang yang mengetahui situasi tersebut.

Kantor Cabang First Republic Bank di New York pada Jumat, 10 Maret. (Sumber: Bloomberg)

(bbn)

No more pages