Logo Bloomberg Technoz

Ekonomi Global Dihantui Ketidakpastian, BI Siapkan Langkah Ini

Azura Yumna Ramadani Purnama
28 March 2024 05:10

Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)
Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan tiga risiko yang menghantui stabilitas sistem keuangan. Ketiga risiko antara lain, ketidakpastian ekonomi dan pasar keuangan global akibat tak kunjung turunnya inflasi dan kebijakan suku bunga acuan di negara-negara maju, risiko akibat perkembangan digitalisasi di sistem keuangan, hingga risiko transisi ekonomi hijau.

Deputi Gubernur BI Juda Agung menjelaskan pihaknya berupaya fokus untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan stabilitas sistem keuangan dengan terus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kebijakan BI fokus upaya jaga stabilitas makroekonomi dan stabilitas sistem keuangan dengan terus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu kebijakan makro diarahkan pro-stabilitas, makroprudensial diarahkan pro-pertumbuhan ekonomi,” ucap Juda dalam acara peluncuran Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) Nomor 42 yang ditayangkan secara virtual, Rabu (27/3/2024).

Untuk mewujudkan hal tersebut, kata Juda, BI terus melakukan kebijakan makroprudensial yang pro-pertumbuhan ekonomi, seperti mendorong kredit yang seimbang dan optimal untuk memperkuat penyaluran kredit.

Ia menyebut, dalam waktu dekat ini BI akan memperkuat implementasi kebijakan likuiditas makroprudensial dengan memaksimalkan insentif likuiditas yang tersedia. Menurutnya, saat ini terdapat lebih dari Rp100 triliun potensi likuiditas yang belum dimanfaatkan bank untuk penyaluran kredit.