Logo Bloomberg Technoz

FOMC Effect, Rupiah Dibuka Menguat Meyakinkan ke Rp15.668/US$

Tim Riset Bloomberg Technoz
21 March 2024 09:09

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah dibuka langsung menguat meninggalkan zona Rp15.700-an dalam perdagangan hari ini, Kamis (21/3/2024) memanfaatkan kejatuhan dolar Amerika Serikat (AS) pasca hasil pertemuan komite Federal Reserve (FOMC) memberi kepastian pada pasar akan prospek penurunan bunga acuan The Fed pada tahun ini.

Rupiah melenggang ke Rp15.668/US$ dalam transaksi spot pagi ini, menguat 0,34% dibandingkan posisi di hari sebelumnya. Mayoritas mata uang Asia pagi ini juga menguat dipimpin oleh won Korea yang naik 0,86%, disusul oleh ringgit Malaysia 0,66%, lalu peso menguat 0,37% dan rupiah di urutan keempat terkuat pagi ini dengan kenaikan 0,35%. Indeks dolar AS melanjutkan tekanan di pasar Asia pagi ini dengan makin melemah 0,18%.

Pasar global merasakan kelegaan besar setelah FOMC The Fed memberi kejelasan tentang prospek penurunan bunga tahun ini. Alhasil reli pun merebak di pasar saham maupun surat utang tadi malam di Amerika.

Keputusan mempertahankan Fed fund rate di 5,5% memang sudah diprediksi. Hanya saja, pernyataan Jerome Powell, Gubernur The Fed dalam konferensi pers lebih ampuh memberikan kepercayaan lebih besar bagi pasar.

Dalam pernyataannya di konferensi pers hasil FOMC dini hari tadi, Powell melontarkan sinyal dovish yang melegakan pasar. "Kami tidak mengambil keputusan apapun hari ini. Secara umum yang dirasakan oleh komite adalah bahwa akan menjadi hal yang layak untuk segera memperlambat laju limpasan [quantitative tightening] sesuai dengan rencana kami sebelumnya," kata Powell.