Logo Bloomberg Technoz

Omzet Industri Minuman RI Tak Kunjung Pulih Usai Pandemi

Pramesti Regita Cindy
13 March 2024 15:40

Warga membeli minuman dingin disalah satu mini market di Jakarta, Selasa (10/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Warga membeli minuman dingin disalah satu mini market di Jakarta, Selasa (10/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Tehcnoz, Jakarta – Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) memaparkan kinerja sektornya masih tidak kunjung pulih hingga 2023, setelah didera kemerosotan penjualan sebesar 45%—50% pada 2019—2020 atau semasa awal pandemi Covid-19.

Ketua Umum Asrim Triyono Prijosoesilo mengatakan, pada 2024 sekalipun, pemulihan industri minuman ringan masih akan tertatih; seiring dengan perubahan pola konsumsi terhadap produk makanan minuman (mamin) olahan.

“[Periode] 2022—2023 harapan kami pertumbuhannya tetap, tetapi ternyata juga ada tantangan. Dengan demikian, pada 2024 ini, dengan adanya beberapa momen penting seperti pilpres dan Lebaran, kami harapkan bisa menghadirkan peluang [untuk mengerek penjualan dan memulihkan kinerja industri minuman ringan],” ujarnya, Rabu (13/3/2024).

Dia menjelaskan selama ini pelaku industri minuman ringan juga sekaligus berbisnis makanan olahan. Pola bisnis tersebut menjadi ‘penyelamat’ kinerja sektor mamin nasional secara kumulatif.

Di industri minuman sendiri, kata Triyono, subsektor air minum dalam kemasan (AMDK) atau non alcoholic ready to drink (NARTD) menjadi penyumbang utama kinerja penjualan. AMDK tersebut meliputi minuman berkarbonasi, teh siap saji, jus dan sari buah, kopi dan susu, serta minuman berenergi atau isotonik.

Minuman manis atau soda. (Sumber: Bloomberg)