Kegunaan tembaga yang beragam di bidang manufaktur, konstruksi, dan industri membuatnya dipandang luas sebagai penentu aktivitas ekonomi global, tetapi melonjaknya penggunaan kendaraan listrik dan energi terbarukan memicu kekhawatiran akan kekurangan yang parah pada tahun-tahun mendatang.
Produksi harus mencapai hampir tiga kali lipat pada 2040 jika dunia ingin mengejar target emisi karbon nol bersih, kata Gary Nagle, kepala eksekutif penambang tembaga besar Glencore Plc. Ledakan permintaan itu akan mendorong harga tembaga naik sekitar 15% menjadi lebih dari $10.000 per ton, dan mereka akan tetap di sana, katanya.
Sementara itu, pasar nikel diguncang oleh lonjakan harga yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun lalu setelah invasi Ukraina, yang mengancam akan membatasi pasokan dari Rusia.
Ke depan, dunia akan makin bergantung pada pasokan dari Indonesia, di mana pasokan logam utama baterai ini berkembang pesat.
Tambahan baru lainnya ke daftar UE termasuk mangan, logam baterai utama lainnya, serta arsenik — bahan beracun tetapi penting dalam semikonduktor kelas atas.
Tembaga dan nikel juga dimasukkan dalam daftar pendek bahan mentah “strategis” yang diusulkan yang akan menjadi fokus utama peraturan, mengingat perannya dalam transisi energi hijau, kedirgantaraan, dan pertahanan.
Penambang mendorong agar tembaga diberi status yang setara di AS, dan telah mendapat dukungan dari sekutu politik tingkat tinggi. Itu tidak termasuk dalam daftar mineral kritis terbaru Washington, yang diterbitkan tahun lalu, tetapi para senator meminta Gedung Putih untuk melewati proses peninjauan tiga tahun yang biasa dan menambahkan tembaga sesegera mungkin.
Eurometaux - asosiasi perdagangan utama untuk industri logam non-ferrous regional - mengatakan pada hari Kamis bahwa logam industri utama lainnya termasuk aluminium, perak dan seng juga harus disertakan.
Selain meningkatkan produksi dalam negeri, undang-undang tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan daur ulang lokal dan menciptakan sistem pembelian gabungan untuk memperkuat daya tawar komersial pembeli.
Namun, UE tidak berencana untuk menimbun bahan baku kritis sebagai bagian dari langkah-langkah tersebut – mengikuti saran sebelumnya – setelah beberapa produsen besar menentang langkah tersebut.
Untuk menjadi undang-undang, proposal tersebut membutuhkan dukungan dari Parlemen Eropa dan negara-negara anggota di Dewan Uni Eropa, dengan kedua lembaga tersebut berhak mengajukan amandemen.
--Dengan asistensi Ewa Krukowska.
(bbn)
