Logo Bloomberg Technoz

Bapanas Tak Akan Naikkan HET Beras, Peritel Diminta Tekan Margin

Dovana Hasiana
13 February 2024 10:10

Penjualan beras di supermarket. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Penjualan beras di supermarket. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan pemerintah belum akan menyesuaikan harga eceran tertinggi (HET) beras dalam waktu dekat, kendati besaran saat ini dinilai sudah tidak relevan dengan perkembangan harga gabah dan beras dari hulu ke hilir.

Alih-alih, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mendorong peritel melalui Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Modern Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey untuk secara sukarela menurunkan margin atau tingkat selisih antara biaya produksi dan harga jual di pasar untuk sementara waktu.  

“Pak Roy saya minta 1—2 bulan untuk turunkan harga margin juga untuk [kepantingan] Merah Putih. Semua punya margin, margin dikurangi tetapi tidak rugi boleh kan,” ujar Arief saat ditemui di Kantor Food Station, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024).

Arief menyebut harga beras yang melambung saat ini disebabkan adanya permasalahan dalam produksi, bukan pada HET. Arief sebelumnya juga melaporkan Indonesia tengah mengalami defisit produksi beras sebanyak 2,8 juta ton pada periode Januari hingga Februari 2024.

Dengan demikian, pemerintah mendorong adanya perbaikan tata kelola produksi beras ketimbang melakukan revisi terhadap HET. Bila HET diubah, kata Arief, hal itu bakal menimbulkan efek domino kepada aspek lainnya. Terlebih, saat ini Indonesia memang tengah berhadapan dengan kondisi defisit. 

Pedagang membungkus beras di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (23/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)