Logo Bloomberg Technoz

Ada Hilirisasi Nikel, Produksi Baterai EV RI Hanya 0,4% Global

Wike Dita Herlinda
09 February 2024 18:10

Pengisian daya baterai kendaraan listrik./Bloomberg
Pengisian daya baterai kendaraan listrik./Bloomberg

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kapasitas produksi baterai di Indonesia pada 2024 diperkirakan hanya mencapai 10 gigawatt-hour (GWh) atau tak sampai 0,4% dari total kapasitas global sebanyak 2.800 GWh.

Menurut riset Energy Shift Institute, dilansir Jumat (9/2/2024), kapasitas produksi baterai di Indonesia yang tertinggal jauh dari rerata global itu berbanding terbalik dari produksi nikel yang justru melonjak lebih dari delapan kali lipat sejak 2015.

Hilirisasi nikel Indonesia,  padahal, digadang-gadang pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah nikel dan menjadi pemain kunci dalam industri baterai dan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai [KBLBB] atau electric vehicle (EV) dunia.

“Namun, ketika Indonesia perlahan merangkak naik dalam rantai pasok industri baterai dan KBLBB, perlombaan di antara negara-negara lain sudah berjalan kencang,” papar riset tersebut.

Hal itu tecermin dari melesatnya pertumbuhan kapasitas produksi baterai dunia yang jauh lebih cepat dari permintaan. Pada semester I-2023, pabrik baterai di China secara rerata beroperasi kurang dari 45% kapasitas produksinya. 

Ilustrasi pabrik baterai. (Dok: Bloomberg)