Logo Bloomberg Technoz

Harga Nikel Anjlok, Tambang Tutup & Nasib 200 Pekerja Tak Tentu

Redaksi
08 February 2024 14:00

Mesin reclaimer roda ember menggali tanah di pabrik feronikel Eramet SA di Noumea, Kaledonia Baru./Bloomberg- Madelene Pearson
Mesin reclaimer roda ember menggali tanah di pabrik feronikel Eramet SA di Noumea, Kaledonia Baru./Bloomberg- Madelene Pearson

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tambang Nikel Avebury di Tasmania, Australia akan kembali ditutup, berselang hanya 17 bulan setelah dibuka kembali.

Tambang ini merupakan korban terbaru dari serangkaian penutupan tambang di seluruh Australia Barat, setelah harga nikel global turun sebesar 50 persen sejak tahun lalu.

Penerima KordaMentha hari ini mengumumkan bahwa tambang tersebut akan beralih ke program perawatan dan pemeliharaan, yang secara efektif akan menghilangkan 200 pekerjaan.

Pemilik tambang, Mallee Resources Limited Group of Companies, memasuki masa kurator tahun lalu, tapi tetap beroperasi sementara mereka tidak berhasil mendapat pembeli.

Kurator Scott Langdon menyalahkan kelebihan pasokan nikel berkualitas rendah dari Indonesia, yang menurutnya, membuat bijih dengan harga yang lebih tinggi dari tambang-tambang Australia menjadi tidak kompetitif.