Logo Bloomberg Technoz

Dana Asing Keluar Rp3,2 Triliun, Rupiah Merosot 2,74% Tahun Ini

Tim Riset Bloomberg Technoz
29 January 2024 07:10

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah kehilangan sedikitnya 1,32% nilai selama pekan lalu tertekan arus keluar pemodal asing dari pasar domestik sepanjang pekan, di tengah isu perpolitikan domestik yang memanas ditambah sentimen global yang masih berhati-hati menakar prospek penurunan bunga Federal Reserve lebih lanjut. 

Investor asing mencatat posisi jual bersih (net outflows) selama periode 22-25 Januari lalu, sebesar Rp3,2 triliun terutama di pasar surat berharga baik surat berharga negara (SBN) maupun sekuritas bank sentral (SRBI). Sementara di pasar saham, pada periode yang sama pemodal asing masih mencetak posisi beli bersih, menurut data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia.

Sepanjang tahun ini, berdasarkan data setelmen sampai dengan 25 Januari lalu, investor nonresiden beli neto Rp7,11 triliun di pasar SBN, beli neto Rp7,35 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp18,92 triliun di SRBI.

Rupiah menutup pekan di posisi Rp15.820/US$, level terlemah sejak awal November 2023. Posisi penutupan pekan lalu juga mencerminkan pelemahan 1,32% dibanding pekan sebelumnya dan bila menghitung dari level akhir tahun, rupiah sudah kehilangan 2,74% year-to-date.

Pemodal asing menempuh aksi jual terutama terpicu oleh sentimen ketidakpastian politik menyusul isu keretakan kabinet dengan rencana pengunduran diri beberapa menteri, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarwati. Kabar yang masih sumir itu memantik aksi jual (sell on news) karena para pelaku pasar berupaya memangkas risiko, terlebih dengan gelar Pemilu dan Pilpres 2024 yang semakin dekat.