Logo Bloomberg Technoz

Jelang Data Penting AS, IHSG Kuat Tapi Obligasi & Rupiah Terpuruk

Ruisa Khoiriyah
05 January 2024 13:35

Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan pasar keuangan hari Jumat (5/1/2024) jelang rilis data nonfarm payrolls dan tingkat pengangguran Amerika Serikat (AS) nanti malam, terlihat masih waspada. 

Mayoritas mata uang Asia sedari pagi tadi masih bergerak melemah dipimpin oleh won Korea Selatan, sementara rupiah juga terjebak di zona merah dengan pelemahan 0,21% ke kisaran Rp15.523/US$ memasuki sesi kedua perdagangan hari ini.

Adapun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru lebih bersemangat dengan memperbarui rekor penguatan ke 7.377,5 atau menguat 0,24% sampai tengah hari ini. 

Pergerakan bursa saham di Asia hari ini cenderung bervariasi di mana pasar saham ASEAN mayoritas masih hijau. Sebaliknya, indeks saham di Hong Kong, China, Taiwan juga Korea Selatan kompak berwarna merah.

Bila pasar saham domestik semringah, sebaliknya terjadi di pasar pendapatan tetap. Yield atau tingkat imbal hasil Surat Utang Negara baik berdenominasi rupiah (INDOGB) maupun dolar AS (INDON) kesemuanya berwarna merah karena mencatat kenaikan terutama untuk tenor pendek.