Logo Bloomberg Technoz

PT Pertamina Patra Niaga memberikan penjelasan terkait dengan peristiwa kebakaran yang terjadi di Integrated Terminal Jakarta atau Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, pada Jumat (3/3/2023) pukul 20.20 WIB. Hingga saat ini Pertamina masih menginvestigasi penyebab kebakaran.

Eko Kristiawan, Manager Communication and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, menyampaikan saat ini Pertamina fokus pada penanganan kebakaran dan melakukan evakuasi terhadap pekerja maupun warga di sekitar lokasi, ke area yang lebih aman.

"Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat terus berupaya maksimal menanggulangi kejadian ini. Penyebab kejadian masih dalam proses investigasi," kata Eko seperti yang disampaikan melalui pesan singkat kepada Bloomberg Technoz.

Informasi kebakaran tersebut awalnya dihimpun dari lini masa sejumlah akun Twitter, seperti dikutip, Jumat (3/2/2023) malam. Kobaran api dan asap hitam membumbung tinggi ke langit. 

Berdasarkan keterangan resmi BPBD DKI Jakarta melalui media sosial Twitter, insiden terjadi pada pukul 20:10 WIB. Saat ini masih dalam proses penanganan.

Pemadam memadamkan api yang membakar rumah warga di Plumpang, Jakarta, Jumat (3/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Ragu Arah Bunga Global, TD Valas DHE Masih Sepi Peminat

Bank Indonesia (BI) kemarin menggelar penjualan perdana instrumen Term Deposit Valuta Asing Devisa Hasil Ekspor (TD Valas DHE). Dana yang diraup adalah US$15 juta.

Transaksi TD Valas dibuka untuk tenor 1, 3, dan 6 bulan. Bank peserta juga dibagi dalam tier 1, 2, dan 3.

Dalam transaksi Kamis (2/3/2023), hanya 1 tenor yang dimenangkan yaitu 1 bulan. Hanya 1 tier bank juga yang dimenangkan yakni tier 1. Transaksi yang dimenangkan berjumlah US$15 juta.

BI menyebut penawaran suku bunga dalam instrumen TD Valas DHE sudah kompetitif. Untuk penempatan US$1 juta hingga kurang dari US$5 juta, tenor 1 bulan diberikan bunga 4,54%, tenor 3 bulan 4,82%, dan tenor 6 bulan 5,1%.

Kemudian, penempatan US$ 5-10 juta diberikan bunga 4,59% untuk tenor 1 bulan, 4,87% untuk tenor 3 bulan, dan 5,15% untuk tenor 6 bulan.

Lalu penempatan lebih dari US$10 juta diberikan bunga 4,64% untuk tenor 1 bulan, 4,29% untuk tenor 3 bulan, dan 5,2% untuk tenor 6 bulan.

Putera Satria Sambijantoro, Ekonom Bahana Sekuritas, menilai suku bunga yang ditawarkan itu lebih tinggi dibandingkan yang ditawarkan perbankan Singapura untuk tenor yang sama (4,12%—4,68%).

“Namun, terlalu awal untuk mengatakan instrumen baru BI ini bisa menjadi penentu untuk membalikkan arus devisa dalam jangka pendek. Suku bunga jangka pendek di Amerika Serikat dan Eropa masih bergerak naik, dan eksportir Indonesia masih wait and see sampai suku bunga mulai stabil,” sebut Satria dalam risetnya.

BI meluncurkan kebijakan term deposit valas untuk menampung devisa hasil ekspor, demi mendukung otot rupiah (Bloomberg)

OJK Sebut Bank MNC & Bank Nobu Resmi Merger, Sedang Persiapan

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyampaikan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP), dan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) sudah menyampaikan rencana merger.

"Mereka sudah mengajukan rencana merger sebelum deadline kemarin, tahun 2022. Ini memang sedang dalam proses. Sudah ada tim mergernya. Sudah ada langkah-langkah ke realisasi merger. Jadi kalau kita lihat ini bagus sekali, MNC dan Nobu itu bergabung, mereka punya ekosistem yang cukup mendukung," kata Dian Ediana, dalam acara Konferensi Pers, Senin (27/2/2023).

Dian menambahkan, isunya pengambungan dua bank ini bukan lagi bicara soal minimum modal Rp 3 triliun tetapi merger. Pengabungan dua bank ini akan menjadi entitas yang kuat. 

Seperti diketahui, kedua bank umum ini harus merger guna memenuhi aturan modal inti minimum sebesar Rp 3 triliun, OJK menetapkan perbankan wajib memiliki Modal Inti Minimal (MIM) Rp 3 triliun pada 31 Desember 2022 yang tertuang pada Peraturan OJK 12/2020 tentang konsolidasi bank.

Kegagalan memenuhi aturan setoran modal minimum bagi bank umum dapat menurunkan status mereka menjadi bank perkreditan rakyat (BPR). Hal ini akan membatasi kewenangan penyediaan jasa bank seperti valuta asing dan giro.

Kolase foto Bank Nobu dan Bank MNC. (Dok Bank Nobu dan Bank MNC)

Tahun Ini Indonesia Diprediksi Defisit Beras Selama 9 Bulan

Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) memprediksi Indonesia akan kembali mengalami kekurangan pasokan atau defisit stok beras berkepanjangan pada 2023. 

Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas, Maino Dwi Hartono mengatakan, kebutuhan beras nasional diperkirakan melampaui jumlah ketersediaan beras dalam negeri, selama sembilan bulan.

 Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), defisit beras akan terjadi pada Januari, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember. Indonesia hanya akan mengalami surplus stok beras selama tiga bulan yaitu Februari hingga April 2023. Hal ini terjadi karena ada pasokan dari panen raya.

"Prognosa produksi dan ketersediaan beras kami menunjukkan sembilan bulan ini [produksi beras] defisit. Tapi ini data sementara. Tetapi ini data sementara, artinya data ini bergerak setiap bulan sesuai data dari BPS," katanya, Jumat (3/3/2023).

Januari 2023, menurut Maino, telah terjadi defisit hingga 815.775 ton beras. Stok menjadi surplus sekitar 1,039 juta ton, Februari 2023. Hal ini diproyeksi akan berlanjut pada Maret sebesar 3,28 juta ton, dan April sebanyak 1,52 juta ton. 

Indonesia akan kembali mengalami defisit saat masuk bulan Mei. Bapanas memprediksi terjadi kekurangan pasokan beras hingga 383.936 ton. Hal sama kembali terus terjadi pada bulan-bulan berikutnya. Total defisit beras pada Juni 2023 diprediksi sebesar 182.039 ton, 76.527 ton pada Juli, dan 413.976 ton pada Agustus.

Produksi Beras. (Dok. BPS)

Inflasi Melandai, BI Sebut Respons Positif Kebijakan Moneter

Inflasi domestik pada Februari lalu tercatat merambat naik ke posisi 5,47% secara tahunan, akan tetapi secara bulanan mencatatkan perlambatan dengan kenaikan hanya sebesar 0,16% dari sebesar 0,34% pada Januari 2023. 

Penurunan laju inflasi secara bulanan tersebut tidak terlepas dari landainya inflasi inti sebesar 3,09% yang jauh di bawah prediksi para analis pasar, juga terbantu oleh penurunan inflasi kelompok volatile food

Secara bulanan, inflasi inti bulan lalu tercatat 0,13%, menurun dibandingkan Januari sebesar 0,33%, sejalan dengan normalisasi pola musiman awal tahun, terutama dari kelompok perumahan. 

Bank Indonesia (BI) menilai, data terbaru inflasi yang cukup menggembirakan itu tidak terlepas dari pengaruh positif respons kebijakan moneter BI. 

“Juga, sinergi erat pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah,” ujar Fajar Majardi, Direktur Komunikasi Bank Indonesia, Kamis (2/3/2023).

Mengacu pada perkembangan inflasi termutakhir, BI meyakini inflasi inti akan tetap berada dalam kisaran 3,0±1% pada semester I-2023 dan inflasi IHK kembali ke dalam sasaran 3,0±1% pada semester II-2023. 

(wdh)

No more pages