Logo Bloomberg Technoz

Tahun Ini Indonesia Diprediksi Defisit Beras Selama 9 Bulan

Rezha Hadyan
03 March 2023 20:04

Ilustrasi beras BULOG. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi beras BULOG. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) memprediksi Indonesia akan kembali mengalami kekurangan pasokan atau defisit stok beras berkepanjangan pada 2023. 

Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas, Maino Dwi Hartono mengatakan, kebutuhan beras nasional diperkirakan melampaui jumlah ketersediaan beras dalam negeri, selama sembilan bulan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), defisit beras akan terjadi pada Januari, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember. Indonesia hanya akan mengalami surplus stok beras selama tiga bulan yaitu Februari hingga April 2023. Hal ini terjadi karena ada pasokan dari panen raya.

"Prognosa produksi dan ketersediaan beras kami menunjukkan sembilan bulan ini [produksi beras] defisit. Tapi ini data sementara. Tetapi ini data sementara, artinya data ini bergerak setiap bulan sesuai data dari BPS," kata dia pada diskusi virtual, Jumat (3/3/2023).

Januari 2023, menurut Maino, telah terjadi defisit hingga 815.775 ton beras. Stok menjadi surplus sekitar 1,039 juta ton, Februari 2023. Hal ini diproyeksi akan berlanjut pada Maret sebesar 3,28 juta ton, dan April sebanyak 1,52 juta ton. 

Indonesia akan kembali mengalami defisit saat masuk bulan Mei. Bapanas memprediksi terjadi kekurangan pasokan beras hingga 383.936 ton. Hal sama kembali terus terjadi pada bulan-bulan berikutnya. Total defisit beras pada Juni 2023 diprediksi sebesar 182.039 ton, 76.527 ton pada Juli, dan 413.976 ton pada Agustus.