Logo Bloomberg Technoz

Minat di Pasar SBN Stabil, Lelang Sukuk Hari Ini Masih akan Ramai

Ruisa Khoiriyah
19 December 2023 10:15

Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) hari ini, Selasa (19/12/2023), kemungkinan masih akan banyak membetot minat pelaku pasar, di tengah berlanjutnya aksi beli di pasar surat utang negara dalam beberapa pekan terakhir.

Lelang hari ini kemungkinan masih akan melanjutkan tren yang berlangsung dalam lelang-lelang Surat Berharga Negara (SBN) sebelumnya, di mana tenor pendek dan menengah akan menjadi incaran peserta lelang. Nilai bidding amount diperkirakan akan ada di kisaran Rp15 triliun hingga Rp20 triliun, di tengah minat asing yang masih berlanjut di pasar obligasi domestik.

"Berkaca pada kenaikan permintaan di lelang SBSN sebelumnya, kami perkirakan permintaan dalam lelang sukuk hari ini akan relatif stabil di  kisaran Rp17 triliun-Rp21 triliun dengan nilai emisi sukuk baru diperkirakan melebihi target indikatif," kata Lionel Prayadi, Macro Strategist Samuel Sekuritas dalam catatan, Selasa ini.

Pasar surat utang RI sejauh ini memang masih stabil. Pekan lalu, nonresiden masih mencatat posisi beli bersih sedikitnya sebesar Rp4 triliun di pasar SBN menurut data Bank Indonesia dan sebesar Rp76,7 triliun bila dihitung sejak awal 2023 hingga data setelmen 14 Desember lalu.

Lelang sukuk negara hari ini menawarkan enam seri terdiri atas satu seri SPN syariah dan lima seri Project Based Sukuk. Berkaca dari gelar lelang SBN terakhir yaitu Surat Utang Negara (SUN) minat pelaku pasar memang sedikit turun akan tetapi masih di kisaran tinggi. Sementara dalam lelang sukuk negara pada pekan pertama bulan ini, animo pasar cukup tinggi dengan bidding amount mencapai Rp19,75 triliun.