Logo Bloomberg Technoz

OUTLOOK 2024

Pasar Dunia Seret, Batu Bara RI Diselamatkan Hilirisasi Nikel

Wike Dita Herlinda
18 December 2023 14:05

Ilustrasi pabrik feronikel (dok PT Aneka Tambang Persero)
Ilustrasi pabrik feronikel (dok PT Aneka Tambang Persero)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Indonesia diproyeksi masih akan menjadi penyumbang 50% konsumsi batu bara di Asia Tenggara pada masa depan, ditopang oleh makin intensifnya proyek-proyek penghiliran di sektor pertambangan nikel.

Edisi terbaru laporan pasar batu bara tahunan Badan Energi Internasional atau International Energy Agency (IEA) memaparkan, saat ini hampir separuh penggunaan batu bara di Asean terkonsentrasi di Indonesia, dengan porsi sebesar 49% dari total konsumsi kawasan sebanyak 413 metrik ton (Mt) pada 2022.

Menyusul Indonesia sebagai pengonsumsi terbesar batu bara untuk pembangkit adalah Vietnam (20%) serta Malaysia dan Filipina (masing-masing 9%). Adapun, total konsumsi batu bara di Asean tahun lalu naik 13% secara tahunan atau year on year (yoy); di mana sebanyak 71% digunakan untuk pembangkit listrik.

“Pada 2023, kami memperkirakan konsumsi batu bara Asean akan terus meningkat hingga mencapai 444 Mt, terutama didorong oleh lonjakan permintaan dari Indonesia,” papar IEA dalam laporan yang dilansir akhir pekan, seperti dikutip Senin (18/12/2023).

Adapun, pada 2026, permintaan batu bara di Asia Tenggara diproyeksikan menembus 528 Mt atau tumbuh 6% per tahun. “Hal ini mengingat prospek ekonomi yang kuat di kawasan ini dan jumlah pembangkit listrik tenaga batu bara yang sedang dibangun.”

Outlook konsumsi batu bara di Asean hingga 2026./dok. IEA