Logo Bloomberg Technoz

Dua aset ini memiliki hubungan yang berbeda arah. Saat dolar AS terdepresiasi, biasanya harga emas akan mengalami kenaikan.

Pergerakan harga emas juga tak lepas dari kembali meningkatnya tensi di Timur Tengah, yang diakibatkan oleh berakhirnya gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Israel menarik tim negosiasinya dari Qatar. Hal ini menghilangkan harapan terkait dengan gencatan senjata selama tujuh hari, disertai dengan pertukaran sandera dan tahanan, yang juga dapat diperpanjang. 

Berikut pergerakan saham emas pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (4/12/2023):

  1. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) melesat naik 6,63% ke posisi Rp418
  2. PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) menguat 4,27% ke posisi Rp390
  3. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) naik 3,51% ke posisi Rp206
  4. PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) naik 3,4% di posisi Rp91
  5. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) naik 2,7% di posisi Rp2.660
  6. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 2,34% ke posisi Rp1.745

Kenaikan harga emas ini akan mendatangkan keuntungan untuk emiten-emiten pertambangan dan/atau yang terkait dengan bisnis emas. Utamanya mereka yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Baik secara langsung atau tidak, nantinya akan ikut meningkatkan angka pendapatan perusahaan emiten emas.

Dalam jangka menengah, harga maupun permintaan emas masih berpeluang melanjutkan kenaikan kedepannya, juga sejalan dengan langkah Bank Sentral di banyak negara yang terus memborong emas.

"Pembelian emas oleh Bank Sentral akan berlanjut tahun depan," ujar Soni Kumari, Ahli Strategi Komoditas di ANZ Banking Group, Senin (4/12/2023).

Jika mencermati terhadap kacamata analisis teknikal, ada kemungkinan harga bisa naik lagi menuju US$ 2.164. Apabila level resistance ini berhasil break dengan volume yang tinggi, maka resistance potensial harga emas selanjutnya menuju US$ 2.240.

(fad/rui)

No more pages