Logo Bloomberg Technoz

Cabai Merah Biang Kerok Inflasi November, Bensin Bantu Deflasi

Rosmayanti
01 December 2023 09:41

Pedagang mengambil cabai rawit hijau yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pedagang mengambil cabai rawit hijau yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi November sebesar 0,38% secara bulanan (month-to-month/mtm), lebih tinggi dibanding Oktober yang 0,17% mtm, sekaligus tertinggi sepanjang tahun ini.

Dalam perhitungan tahunan, inflasi November tercatat 2,86% (year-on-year/YoY) atau lebih tinggi dibanding inflasi Oktober 2,56% YoY. Berdasarkan tahun kalender, inflasi November tercatat 2,19% (year-to-date/YtD).

Pada Jumat (1/12/2023), Deputi Kepala BPS Bidang Neraca dan Analisis Statistik Moh Edy Mahmud komoditas penyumbang inflasi terbesar adalah cabe merah, cabe rawit, dan bawang merah. Rinciannya, cabe merah mengalami inflasi 42,83% dengan andil terhadap inflasi 0,16%, cabe rawit juga inflasi 43,27% dengan andil 0,08%, dan bawang merah inflasi sebesar 11,49% dengan andil 0,03%. Jadi, secara total ketiganya menyumbang andil inflasi sebesar 0,27%.

"Tingkat inflasi ketiga komoditas tersebut relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan yang sama di 2 tahun sebelumnya," ujar Edy dalam Konferensi Pers Inflasi November 2023.

Tak hanya ketiga komoditas holtikultura, beras juga memberi andil inflasi sebesar 0,02%, gula pasir serta telur ayam ras memberi andil inflasi masing-masing 0,01%. 

Bloomberg Billionaires Index Indonesia