Logo Bloomberg Technoz

Simak Alasan Lengkap di Balik Keputusan BI Naikkan Bunga Acuan

Mis Fransiska Dewi
19 October 2023 15:10

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan (RDG) Bulan Oktober 2023. (Youtube Bank Indonesia)
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan (RDG) Bulan Oktober 2023. (Youtube Bank Indonesia)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan. Keputusan yang di luar ekspektasi pasar, yang masih memperkirakan BI 7 Dat Reverse Repo Rate bertahan di 5,75%.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 18-19 Oktober 2023 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 basis poin menjadi 6,75%. Kenaikan ini untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah dari dampak ketidakpastian global dan sebagai langkah untuk mitigasi dampaknya terhadap barang impor sehingga inflasi terkendali di kisaran sararan 3 plus minus 1% pada 2023 dan 2,5 plus minus 1% pada 2024," ungkap Perry dalam  jumpa pers usai RDG di kantor BI, Jakarta, Kamis (19/10/2023).

Dalam beberapa RDG sebelumnya, Perry kerap menyebut bahwa kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan tahun lalu sudah memadai. Jadi, apa yang menyebabkan perubahan sikap (stance) tersebut?

"Ada 5 dinamika perubahan global yang sangat cepat," ujarnya.

Pertama, lanjut Perry, adalah perekonomian global melambat dengan divergensi antar-negara melebar. BI memperkirakan ekonomi global pada 2023 tumbuh 2,9% dan 2024 melambat menjadi 2,8%.