Logo Bloomberg Technoz

Penjualan Kendaraan Membaik, Multifinance Bisa Tumbuh 10% di 2023

Whery Enggo Prayogi
17 February 2023 09:46

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi booth pameran IIMS 2023 di JIExpo Kemayoran, Kamis (16/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi booth pameran IIMS 2023 di JIExpo Kemayoran, Kamis (16/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pulihnya permintaan kendaraan motor dan mobil, baik baru ataupun bekas, membuat perusahaan pembiayaan (multifinance) menatap optimistis tahun 2023. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menargetkan pertumbuhan pembiayaan secara industri bisa meningkat 8%-10%.

“Target moderat kami industri pembiayaan bisa tumbuh 8%-10%, namun jika pertumbuhan bisa terjaga seperti kondisi ekonomi yang terjadi tahun lalu, pembiayaan bisa lebih tinggi lagi, 13%-14% dibandingkan tahun lalu,” kata Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno saat berbincang dengan Bloomberg Technoz, Kamis (16/2/2023).

Ia menjelaskan, tahun ini masih dalam satu rangkaian pemulihan ekonomi yang terjadi sejak 2022. Suwandi karena itu optimistis bisnis pembiayaan akan terus mengalami peningkatan. Konsumen otomotif sudah mulai berani membelanjakan kendaraaan baik pembelian pertama atau yang bersifat peremajaan. Dorongan pertama adalah stimulus pemerintah dalam bentuk pengurangan pajak PPnBM atas kendaraan dua tahun lalu.

“Karena sempat terhenti 2020, kini permintaanya sudah kembali naik. Lagi pula orang juga menghitung nilai mobil dan garansi sparepart yang biasanya lima tahun. Mereka hitung, akan lebih baik menjual kendaraan yang sudah berumur dengan mengganti baru. Ataupun orang sudah mau beli kendaraan bekas, bagi yang belum beli baru,” paparnya.

Dalam kalkulasi APPI, pemilik kendaraan dengan tahun produksi 2015 hingga 2018 memilih menunda pembelian. Namun saat ekonomi pulih, konsumen serempak berbelanja kendaraan melalui perusahaan pembiayaan.