Logo Bloomberg Technoz

BI Yakin Tahan Bunga Acuan, Walau The Fed Mungkin Naikkan Lagi

Krizia Putri Kinanti
16 February 2023 14:55

Ilustrasi Rupiah dengan dolar AS (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah dengan dolar AS (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Hari ini, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 5,75%. Padahal ada kemungkinan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuan lagi.

Perry Warjiyo, Gubernur BI, menyebut kemungkinan kenaikan Federal Funds Rate lebih lanjut memang terbuka. Inflasi yang masih relatif tinggi karena dampak kenaikan upah membuat puncak suku bunga (terminal rate) di Negeri Paman Sam bisa mencapai 5,25%.

"Kemungkinan akhir tahun ini The Fed belum akan menurunkan suku bunga," ujar Perry dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (16/2/2023).

Saat BI menahan suku bunga acuan dan AS terus menaikkan, maka ada risiko pembalikan arus modal dari pasar keuangan Indonesia. Jika itu terjadi, maka nilai tukar rupiah bisa melemah.

Oleh karena itu, menurut Perry, MH Thamrin sudah menyiapkan antisipasi. "Kami sikapi dengan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah agar kemudian imported inflation tidak berdampak di dalam negeri," tegasnya.