Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz Ecofest

Tanam Bakau Bakal Jadi Ladang Untung pada Masa Depan

Sultan Ibnu Affan
27 September 2023 15:50

BRI Kembali Tanam Bibit Mangrove di Pulau Tidung. (Dok. BRI)
BRI Kembali Tanam Bibit Mangrove di Pulau Tidung. (Dok. BRI)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan bahwa green economy atau ekonomi yang ramah lingkungan dan rendah emisi harus dilihat sebagai potensi ekonomi yang akan membawa keuntungan alih-alih ekonomi dengan biaya tinggi. Untuk menemukan peluang di green economy misalnya bisa melihat hal-hal yang bisa dikerjakan dalam potensi penyerap karbon utama yakni bakau (mangrove), lahan gambut dan hutan hujan tropis.

Moeldoko mengatakan, mangrove merupakan tanaman yang paling kuat menyerap emisi kemudian lahan gambut lalu yang selanjutnya adalah hutan. Oleh karena itu menanam mangrove bisa membawa keuntungan apalagi era transisi energi di Indonesia baru dimulai. 

"Kalau Anda mau melakukan pembibitan mangrove percaya pada saya, dunia makin membutuhkan sumber penyerap karbon. Kalau mulai sekarang melakukan pembibitan mangrove itu setahu saat akan bisa dijual. Nilai yang bisa ditransaksikan itu ada di depan mata," kata Moeldoko di acara Bloomberg Technoz Ecofest di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (27/9/2023).

Diketahui pemerintah juga sudah membuat nilai ekonomi karbon (NEK). Apalagi sudah ada bursa karbon yang disiapkan dan diluncurkan pada Selasa (26/9/2023).

Selain itu pemerintah juga sudah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk Pencapaian Target Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca dalam Pembangunan Nasional.