Logo Bloomberg Technoz

Ada Sinyal Resesi, Wall Street Terkoreksi

News
10 February 2023 05:23

Para Pialang sedang melakukan transaksi di Bursa saham Amerika Serikat, Wall Street. Fotographer: Michael Nagle/Bloomberg
Para Pialang sedang melakukan transaksi di Bursa saham Amerika Serikat, Wall Street. Fotographer: Michael Nagle/Bloomberg

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah. Perkembangan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah membuat investor memilih bermain aman.

Pada perdagangan yang ditutup Jumat (10/2/2023) dini hari waktu Indonesia, indeks S&P 500 ditutup turun 0,4%. Sementara Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan Nasdaq 100 terkoreksi masing-masing 0,4% dan 0,3%. Demikian diwartakan Bloomberg News.

Hari ini, yield obligasi pemerintah AS tenor 2 tahun menembus level 4,5%. Lebih tinggi ketimbang yield tenor 10 tahun dengan selisih paling lebar sejak awal 1980-an.

Dalam kondisi normal, yield obligasi jangka panjang tentu lebih tinggi dari tenor yang lebih pendek. Ini karena risiko memberikan utang dalam jangka panjang lebih tinggi, sehingga perlu premi yang besar.

Namun ada kalanya yield obligasi jangka pendek lebih tinggi dari yang tenor panjang. Kondisi ini disebut inversi, yang biasanya merupakan sinyal akan terjadi perlambatan ekonomi bahkan resesi.